[Gampang & Sederhana] Cara Menciptakan Bibit Jamur Tiram

Cara Menanam Bibit Jamur Tiram



Persiapan Bahan Baku


Bibit F2 ialah bibit yang dipakai oleh petani jamur dalam budidaya. Pembuatan bibit F2 juga relatif sederhana dan dpat dilaksanakan pemula sebagaimana dalam cara budidaya jamur truffle. Oleh karena itu, tahapan pertama dalam pembuatan bibit jamur tiram F2 adalah menyiapkan bahan baku. Beberapa bahan baku yang wajib disiapkan antara lain adalah sebagai berikut :



  1. Serbuk gergaji sebanyak 2 kg, terlebih dahulu serbuk diayak untuk memisahkan dari kotoran dan diambil bagian halusnya saja.

  2. Setelah itu kemudian rendam serbuk menggunakan air bersih atau juga air steril selama 12-24 jam.

  3. Dedak halus 0,5 kg dengan kualitas yang baik.

  4. Biji-bijian dapat berasal dari jagung, sorgum atau juga biji padi sebanyak 0,5 kg.

  5. Caco3 atau kapur sebanyak 2 sendok makan.

  6. Air seperlunya.

  7. Kertas dan karet gelang.

  8. Bibiy jamur F0 atau F1 berkualitas baik.

  9. Alkohol 70% dan alkohol 95% jikalau ada.


Persiapan Peralatan


Setelah bahan baku siap, langkah selanjutnya yakni merencanakan alat yang dibuahi seperti cara budidaya jamur enoki di Indonesia. Beberapa alat yang mesti Anda rencanakan yaitu selaku berikut:



  • Botol beling bening anda mampu memakai botol bekas saos, sirup atau botol bekas minuman teh botol.

  • Botol dibersihkan dan kemudoan disterilkan terlebih dahlu dengan merebus atau mengukusnya selama 4-5 jam.

  • Kompos gas.

  • Alat sterilisasi atau autoklaf.

  • Dandang atai wadah kukusan yang berukuran besar.

  • Laminar Air Flow.


Pembuatan Media Pembibitan


Tahap selanjutnya mampu dilanjutkan dengan tahapan pengerjaan media pembibitan mirip sistem budidaya jamur tiram florida. Langkah-langkah yang dapat Anda ikuti adalah sebagai berikut:



  1. Terlebih dahulu rendam serbuk gergaji menggunakam air yang bersih dan steril selama satu jam.

  2. Kemudian tiriskan, sehabis itu campurkan serbuk gergaji, bekatul, biji jagung dan juga kapur, lalu aduk sampai merata.

  3. Tambahkan air seperlunya.

  4. Lakukan uji tes kandungan air dengan mengepalkan campuran.

  5. Jika air keluar dari adonan maka tandanya kadar air terlampau banyak, semestinya tambahkan dedak.

  6. Jika dikepal adonan masih buyar maka tandanya kurang air sehingga tambahkan air seperlunya.

  7. Jika dikepal gabungan tidak buat dan tidak mengeluarkan air maka tandanya kandungan air cukup.

  8. Setelah itu kemudian masukkan media kedalam botol kaca.

  9. Isikan sampai batas garis dibawah lisan botol.

  10. Tutup memakai kertas sebanyak dua lapis alalu lalu ikat dengan karet.

  11. Selanjutnya dilanjutkan dengan langkah sterilisasi.

  12. Anda bisa memakai autokalf atau juga panci rebusan.

  13. Masukkan gelas kaca yang berisi media ke dalam alat sterilisasi, lalu sterilkan 125 derajat dalam autoclave selama satu jam, jikalau memakai alat sterilisasi uap, waktunya ditambahkan menjadi 1 jam dan menjadi 2 jam.


Inokulasi Bibit Jamur


Tahap selanjutnya ialah inikulasi atau penanaman bibit kedalam media seperti cara budidaya jamur merang media ampas aren . Penanaman dilakukam dalam.ruangan steril atau LAF (Laminar air flow). Jika tidak memilikinya anda bisa memakai kotak beling berukuran 1 x 1 meter kemudian diberi lubang untuk memasukkan tangan dan media kemudian juga diberi pendingin didalamnya. Semprot dan bersihkan menggunakan alkohol 95/70%. Kemudian anda pribadi mampu melakukan langkah penanaman berikut.



  1. Masukkan beberapa buah media tanam dan bibit kedalam kawasan tanam.

    Sebelum dimasulkan semprot apalagi dulu memggunakam alkohol 70%.

  2. Sterilkan apalagi dulu alat tanam yang mau digunakan mirip spatula dan pinset.

  3. Baru lalu masukkan kedalam ruang tanam.

  4. Nyalakan blower atau kipas dan diamkan selama satu jam.

  5. Gunakan pakaian bersih dan selalu semprot tangan dikala anda keluar masuk ke ruang tanam.

  6. Kemudian buka.plastik pembungkus bibit, ambil media tanam dan buka karet pengikat dan kertasnya.

  7. Setelah itu masukkan bibit ke permukaan media tanam secara merata.

  8. Setelah itu tutup kembali botol dengan memakai kerta yang baru dan talu kembali memakai karet.

  9. Biasanya 1 botol bibit jamur tiram F0 jika ditunkan akan menciptakan 35 botol.binit jamur F1.

  10. Sedangkan 1 botol bibit F1 jika diturunkan akan menghasilkan 40 botol bibit jamur F2.

  11. Setelah itu kemudoan letakka bibit jamur F2 hasil tanam kedala ruang inkubasi.

  12. Suhu ideal ruangan dijaga 26-29 derajat celcius.

  13. Umur 10 hari miselium akan tumbuh 10%.

  14. Umur 25-30 hati miselium sudah berkembang sebanyak 100 persen.

  15. Umur 30-40 hati jamur akan tumbuh, buang jamurnya dan bibit masih mampu digunakam namun mengalami oenirinan kualitas.

  16. Lewat 40 hari binit telah kadaluwarsa dan jangan dipakai.

  17. Oleh kesudahannya tandai setiap botol dengan tanggal penanaman.


Tip untuk kesuksesan membuat bibit



  1. Pastikan suhu waktu sterilisasi mencapai 100 – 125 oC

  2. Cara mengenali suhu secara manual taruhkan sedikit biji gabah pada pinggir botol waktu seterilisasi, dalam botol akan ditandai biji gabah yang mengeluarkan nasi bermakna kisaran suhunya mencapai 100 – 125 0C

  3. Gunakan air sumur, mata air atau sumur bor

  4. Waktu pengisian bibit sebaiknya ditempat seteril (tidak mempunyai ruang seteril gunakan kamar tidur tempat pengisian bibit

  5. Semua peralatan yang dipakai seharusnya dibersihkan yang sipatnya menenteng penyakit

  6. Butuh ketabahan dan kecermatan untuk membuat bibit

  7. Khusus pemula belajarlah mulai dari sedikit dicoba dahulu 5 botol bila ada yang gagal teliti penyebapnya


Tip untuk Mencegah kegagalan



  1. Jangan gunakan air PDAM baik untuk perendaman, pencampuran dan pengukusan

  2. Jangan gunakan air kotor terkotaminasi seperti air kolam, sungai, irigasi dan lain-lain

  3. Jangan gunakan kayu yang bergetah jenis kayu camplung, kayu pinus, kayu karet dan lain-lain

  4. Jangan gunakan kayu yang masih gres hasil penebangan kayu lokal semestinya dikomposisikan dahulu 2 ahad

  5. Jangan memakai dedak yang mengalami pergantian warna (hitam) dan menggumpal alasannya terkena air dan penyimpanan yang terlalu usang

  6. Jangan memakai biji-bijian yang telah rusak utamanya jagung yang mudah rusak

  7. Hindari media yang tercemar dengan media lain waktu pencampuran

  8. Jauhkan dari jangkauan anak-anak

  9. Hindari dari gangguan semut tikus dll (terbukanya tutup botol mampu terkotori)

  10. Hindari angin yang bertiup kencang waktu pengisian bibit, alasannya menenteng penyakit sehingga gampang terkontaminasi


Demikian Penjelasan perihal Cara Menanam Bibit Jamur Tiram Ke Baglog supaya bermanfaat bagi semua pembaca setia Lahan.Co.Id


Baca Juga : 



0 Response to "[Gampang & Sederhana] Cara Menciptakan Bibit Jamur Tiram"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel